transbisnis.com | Perdagangan Kamis (17/11) pagi. Pukul 08.17 WIB bursa Asia bergerak variasi (mixed) di mana indeks Nikkei 225 turun 83,85 pon atau 0,29% ke 27.946,59.
Hang Seng turun 184,88 poin atau 1,01% ke 18.071,60, Taiex turun 68,25 poin atau 0,44% ke 14.477,41.
Kospi turun 12,08 poin atau 0,49% ke 2.466,10, ASX 200 naik 23,56 poin atau 0,33% ke 7.145,80, Straits Times naik 5,05 poin atau 0,14% ke 3.270,70 dan FTSE Malaysia turun 1,48 poin atau 0,10% ke 1.446,95.
Bursa Asia bergerak mixed dengan mayoritas bursa melemah, mengikuti pelemahan Wall Street.
Melansir Bloomberg, data penjualan ritel AS yang mencatat kenaikan terbesar dalam delapan bulan. Sementara itu, Goldman Sachs Groyp Inc menaikkan perkiraan puncak tertinggi suku bunga AS dari 5% menjadi 5,25%.
Di sisi lain, The Fed membuka peluang untuk melonggarkan laju kenaikan suku bunganya, meski trennya akan tetap naik.
“Setiap kali pasar saham dan obligasi berpikir Fed selesai, dan mulai melakukan reli,”
“Fed keluar dan mulai membicarakannya (kenaikan suku bunga) kembali, kata Cheryl Smith, ekonom dan manajer portofolio Trillium Asset Management.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan juga akan memperlambat tempo kenaikan suku bunganya.
Dengan haga menaikkan 50 basis poin pada bulan depan, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
